当前位置:首页 > 焦点 > 正文

Harga Emas Naik Tipis, Investor Nantikan Hasil Negosiasi Dagang China

2025-06-10 12:16:49 焦点
Warta Ekonomi,quickq ios版本 Jakarta -

Harga emas naik tipis dalam perdagangan di Senin (9/6). Harga logam mulia didorong oleh pelemahan dolar, sementara para pelaku pasar fokus pada perkembangan perundingan dagang dari China dan Amerika Serikat (AS) di London.

Dilansir Selasa (10/6), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:

Harga Emas Naik Tipis, Investor Nantikan Hasil Negosiasi Dagang China

Harga Emas Naik Tipis, Investor Nantikan Hasil Negosiasi Dagang China

  • Emas spot: Naik 0,8% ke US$3.335,02 per ons.
  • Emas berjangka AS: Menguat 0,2% menjadi US$3.354,9 per ons.
  • Platina: Naik 3,7% ke US$1.212,82 per ons.
  • Perak: Menguat 2,1% ke US$36,71 per ons.
  • Palladium: Melonjak hampir 3% ke US$1.077,64 per ons.

Kenaikan logam mulia kali ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan indeks dolar, yang membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga Emas Naik Tipis, Investor Nantikan Hasil Negosiasi Dagang China

Pasar saat ini menantikan hasil dari pembicaraan dagang setelah kesepakatan jeda sementara bulan lalu dari China dan AS.

Harga Emas Naik Tipis, Investor Nantikan Hasil Negosiasi Dagang China

"Jika hasil pertemuan nanti positif, mungkin akan sedikit negatif untuk emas dalam jangka pendek, tapi tidak signifikan," kata TD Securities Analyst, Bart Melek.

Namun, Melek menambahkan bahwa kondisi ekonomi global yang melemah, ekspektasi pemangkasan suku bunga, serta menurunnya minat risiko mendorong investor untuk beralih ke emas.

“Juga, ekspektasi inflasi yang lebih tinggi memainkan peran,” tambahnya.

Sementara itu, ketegangan geopolitik turut memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai. Rusia melaporkan telah menguasai wilayah tambahan dalam bagian tengah timur Dnipropetrovsk, Ukraina.

Pihaknya menyebut penguasaan wilayah tersebutdalam upaya menciptakan zona penyangga di tengah konflik yang masih berlangsung dari Rusia-Ukraina.

Emas dikenal sebagai aset yang diminati saat ketidakpastian politik dan ekonomi meningkat, serta saat suku bunga rendah karena emas tidak memberikan imbal hasil.

Investor kini menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS. Data tersebut dapat memberi sinyal lebih jelas mengenai kesehatan ekonomi dan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS.

Baca Juga: Citigroup Revisi Proyeksi Dipotongnya Suku Bunga The Fed, Jadi Bulan Ini

Adapun Bank Sentral China kembali menambah cadangan emasnya untuk bulan ketujuh berturut-turut pada Mei 2025. Hal ini memperkuat permintaan emas dari sisi institusional.

最近关注

友情链接