会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM!

Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM

时间:2025-06-12 20:04:40 来源:quickq网页版入口 作者:热点 阅读:321次

JAKARTA,quickq中文叫什么名字 DISWAY.ID --Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Tatang Muttawin menyoroti bagaimana stereotipe gender di bidang STEM yang masih menjadi tantangan pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Masih terdapat stigma di masyarakat yang membuat peserta didik di sekolah kejuruan, maupun perguruan tinggi vokasi memilih jurusan berdasarkan pada gender, dibandingkan pada minat dan bakat individu," ungkap Tatang pada Demo Day Perempuan Inovasi 2024 di Jakarta, 26 November 2024.

Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM

Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM

Hal ini terlihat dari dominasi gender tertentu pada suatu bidang, seperti science, technology, engineering, mathematics (STEM).

Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM

BACA JUGA:Bawaslu Temukan Politik Uang di Sulsel, Begini Modusnya

Stereotipe Gender di Pendidikan Vokasi, Kemendikdasmen Soroti Minimnya Perempuan di Bidang STEM

BACA JUGA:Diduga Tembak Siswa SMK di Semarang, Aipda R Jalani Patsus

"Alhasil, baik laki-laki maupun perempuan, mereka masih terkungkung oleh stereotipe gender yang diarahkan oleh lingkungan sosial dalam pemilihan bidang atau program studi. Hal ini utamanya tercermin dalam bidang science, technology, engineering, mathematics (STEM)," tandasnya.

Sebagai contoh, bidang STEM masih didominasi oleh laki-laki sehingga partisipasi angkatan kerja perempuan kalah.

"Data BPS dari tahun ke tahun cenderung stagnan, di mana hanya ada 30 persen perempuan pada angkatan kerja yang sama yang bekerja di bidang STEM. Data UNESCO bahkan lebih kecil lagi, yaitu sekitar 22 persen," paparnya.

Padahal, menurutnya, kesehtaraan gender menjadi aspek krusial dalam menjunjung persamaan hak antara perempuan dan laki-laki.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Juga Kasih Arahan ke Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal PPDB Zonasi

BACA JUGA:Prabowo Perintahkan Kemenhub Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik!

Selain itu, hal ini juga sangat penting untuk menghilangkan segala bentuk diskriminasi, kekerasan, serta pelecehan yang sering dialami perempuan, baik secara verbal maupun fisik.

Ia juga menilai bahwa kesetaraan gender akan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif.

Termasuk pengarusutamaan dan kesetaraan gender dalam hal akses pendidikan, seperti di pendidikan teknik dan kejuruan, menjadi salah satu indikator keberhasilan dari tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan target SDGs yang disepakati oleh seluruh negara anggota UNESCO, termasuk Indonesia.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:焦点)

相关内容
  • Indodana Finance Terima Pendanaan Rp1 Triliun dari BCA untuk Pengembangan PayLater
  • IHSG Tembus 7.100, Investor Asing Terciduk Borong 10 Saham Ini
  • Ditetapkan Sebagai Tersangka TPPU, Aset Zarof Ricar akan Diblokir!
  • W3RL Bentuk Nyata Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Indonesia Emas
  • Lagi, Kemkomdigi Take Down 8.086 Konten Judi Online di Website dan Twitter
  • W3RL Bentuk Nyata Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Indonesia Emas
  • Preman Berkedok Ormas Peras Pedagang Teh Solo di Ciledug, Minta Uang Pembinaan Rp700 Ribu
  • Resep Panjang Umur dan Bahagia, Hindari 8 Makanan Ini di Usia 50 Tahun
推荐内容
  • Pneumonia Merebak di Jepang, Ini Kata Kemenkes
  • Ekonomi Nasional Melemah, Peran Lembaga Penjamin Simpanan Jadi Sorotan
  • Tanggapi Kasus Oplosan Pertamax, Mantan Komut Pertamina Ahok Ajak Sidang Terbuka!
  • Orang Kaya Ramai
  • Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka Hari Ini 4 Februari 2025, Ini Jadwal Lengkap dan Syaratnya
  • Puan Minta Penjelasan Soal Pengaman TNI Jaga Kejaksaan: Biar Tidak Timbulkan Fitnah