Belum Pulih Usai Kebakaran, Museum Nasional Ditutup Sampai Akhir Tahun
Museum Nasional di Jakarta Pusat harus ditutup sampai akhir tahun, karena belum sepenuhnya pulih setelah bencana kebakaran yang melanda pada 16 September lalu.
Informasi terbaru dari Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) melaporkan bahwa hingga 1 November 2023, telah ada 715 koleksi yang telah teridentifikasi usai kebakaran, 712 di antaranya memasuki tahapan klasifikasi.
Benda-benda tersebut sudah melewati empat tahapan pelaksanaan penyelamatan koleksi, yaitu evakuasi, identifikasi, klasifikasi, dan konservasi. Untuk tahap akhir yaki konservasi, juga dibagi menjadi empat tahapan di antaranya observasi, sampling, analisis, dan remediasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan para ahli telah dilakukan pada pertengahan bulan Oktober guna menghasilkan rekomendasi terkait penanganan pasca-klasifikasi, kebutuhan SDM dan keterlibatan para pihak yang dibutuhkan untuk penanganan di tahap selanjutnya, yaitu tahap restorasi," ujar Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra lewat keterangan resmi, seperti dikutip Detik, Rabu (22/11).
Dari hasil analisis dan rekomendasi yang diperoleh ada 171 koleksi tergolong dalam klasifikasi berat. Koleksi tersebut membutuhkan proses remediasi secara cepat karena telah mengalami kontaminasi material.
Koleksi-koleksi yang terdampak berat tersebut yakni barang yang terbuat dari bahan besi dan tembaga.
Uji sampling gelombang pertama di Laboratorium Balai Konservasi Borobudur telah dilaksanakan bulan lalu, saat ini koleksi telah memasuki tahap uji sampling gelombang kedua. Sementara proses lainnya tetap dilakukan sesuai dengan jadwal dan kebutuhan pada rencana penanganan MNI.
"Setelah proses uji sampling dilakukan, kami rencananya akan kembali menggelar focus group discussion yang kedua bersama dengan para pihak dan ahli terlibat, untuk menghasilkan rekomendasi kebutuhan penanganan koleksi pada 2024. Koleksi apa saja, proses remediasi yang dibutuhkan, kapan dan oleh siapa dilakukan. Kami juga akan mengajak keterlibatan para ahli untuk menghasilkan rekomendasi yang tepat sasaran," jelas Mahendra.
MNI tidak akan beroperasi hingga akhir tahun ini. Hal ini diputuskan guna memfokuskan proses penanganan yang sedang berlangsung.
"Proses remediasi yang awalnya direncanakan untuk ditindak pada bulan Desember, saat ini sudah mulai dilaksanakan. Untuk itu, kami akan terus mengobservasi dan menganalisis seluruh kebutuhan penanganan dan penyelamatan di awal tahun 2024, agar proses ini dapat berjalan secara lancar dan aman, sehingga MNI beserta koleksinya dapat dijumpai kembali oleh publik," katanya.
(wiw)(责任编辑:娱乐)
- Kronologi Terbakarnya Pesawat Susi Air di Nduga Papua
- Perpres Nuklir Ditargetkan Rampung Tahun Ini, Pemerintah Siapkan NEPIO sebagai Motor PLTN
- Dolar AS Loyo, Rupiah Tipis Naik! Trump Digoyang Tarif, Pasar Cemas Data Ketenagakerjaan
- Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Nifas Lengkap dengan Artinya
- Polri Perluas Pencarian Pilot Susi Air yang Disandera KKB di Nduga dan Lanny Jaya
- FOTO: Gaung Anti Kekerasan Seksual di Atas Deru KRL
- Kejar 10.000 Rumah Rendah Emisi di 2025, Begini Strategi BTN
- IHSG Hari Ini Berakhir Menguat 24,21 Poin ke 7.069, TOBA Jadi Saham Tercuan
- PKS Sambangi Golkar Bahas Konsolidasi Demokrasi
- Program Kartu Prakerja Berlanjut Atau Tidak di Masa Pemerintahan Prabowo Subianto?
- FOTO: Gaung Anti Kekerasan Seksual di Atas Deru KRL
- 5 Jenis Minyak yang Bagus untuk Memasak MPASI
- Dukung Ketahanan Energi Nasional, PLN dan Lemhannas RI Perkuat Sinergi Antarlembaga
- Anindya Bakrie Puji Kinerja Menkominfo Budi Arie: Gebrakan Beliau Itu Sangat Luar Biasa
- KPK Amankan 28 Orang di 4 Lokasi berbeda Terkait Kasus Korupsi Bupati Meranti
- Mengantar Gaya Musim Dingin London ke Bumi Tropis nan Dinamis
- Fraksi Golkar Dorong Kahar Muzakir Jadi Pimpinan MPR RI Periode 2024
- Bisakah Susu Ikan Jadi Alternatif Pengganti Susu Sapi? Ini Kata Ahli
- Kemendagri Catat 9 Daerah yang Siap Lakukan PSU, Persiapan Sudah 99%
- Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenperin Akan Tingkatkan Kualitas SDM Dalam Negeri