Kemen PPPA Hadirkan RBI untuk Bangun Desa Ideal Bagi Perempuan dan Anak
Dalam upaya membangun desa yang ideal untuk perempuan dan anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menghadirkan program unggulan, yakni Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Menteri PPPA Arifah Fauzi mengungkapkan program tersebut diinisiasi sebagai upaya kolaboratif lintas kementerian dan lembaga guna menyelesaikan berbagai persoalan di tingkat desa, khususnya yang menyangkut perempuan dan anak.
Baca Juga: Penyerapan Disabilitas di Dunia Kerja Belum Maksimal, Ini Solusi Wamen PPPA
“RBI hadir sebagai bentuk transformasi pendekatan pembangunan desa yang sebelumnya bersifat sektoral menjadi lebih kolaboratif. Kami ingin membangun desa yang ideal tanpa kekerasan terhadap perempuan dan anak, tanpa stunting, dan penuh dengan perempuan yang berdaya secara ekonomi. Sebab, jika desa sebagai struktur dasar masyarakat dapat diberdayakan secara menyeluruh, maka kekuatan bangsa akan tercipta dari akar rumput,” ujar Menteri PPPA dalam podcast Antara On The Record beberapa waktu lalu, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Senin (26/5).
Menteri PPPA menjelaskan salah satu kekuatan utama RBI adalah sinergi antar kementerian/lembaga dan melibatkan masyarakat. RBI tidak hanya menargetkan penguatan perempuan dan anak, tetapi juga penguatan keluarga sebagai unit terkecil bangsa.
“Saat ini, RBI telah diimplementasikan di tujuh titik yang mewakili lima zona di Indonesia, yaitu Jambi, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Banten. Hingga akhir tahun ini, Kemen PPPA menargetkan 138 desa/kelurahan ramah perempuan dan anak bertransformasi menjadi RBI. Perbedaan utama terletak pada penambahan indikator kolaborasi dan sinergi,” kata Menteri PPPA.
Terkait fenomena kekerasan seksual yang terus meningkat, Menteri PPPA menegaskan RBI juga menyediakan ruang aman di desa, seperti balai desa yang bisa digunakan sebagai tempat sharing, parenting class, hingga diskusi tentang pengasuhan yang tepat. Program pemberdayaan perempuan juga menjadi fokus utama, dengan menggandeng mitra untuk melakukan asesmen potensi dan sumber daya alam di desa, memberikan pelatihan sesuai passion perempuan, dan memfasilitasi akses permodalan untuk pengembangan usaha.
RBI juga merespons tantangan zaman dengan memfasilitasi permainan tradisional berbasis kearifan lokal untuk anak-anak. Permainan ini mampu membentuk karakter dan membangun nilai sosial daripada gadget yang kerap membuat anak menjadi asosial.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:休闲)
- 9 Kota Hantu Paling Misterius di Dunia, Ada Bekas Tambang Berlian
- Seleksi Masuk Sekolah Rakyat Diperketat, 5000 Calon Siswa Lolos Administrasi
- Pemegang Saham Restui Susunan Pengurus Baru, Alfa Niasari Utami Gabung Direksi PertaLife
- Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah
- Besok Puasa Rajab 2024, Ini Hukum, Waktu dan Perbedaan 4 Mazhab Ulama
- Resmi! PN Jakarta Pusat Tolak Permohonan PKPU Hutama Karya (PTHK)
- Dokter Jelaskan Makanan Ini Bisa Bantu Hancurkan Batu Ginjal
- Tipu Tjahjo Kumolo, Pengangguran Ini Diringkus Polisi
- Tips Berpakaian Naik Gunung bagi Wanita, Jangan Sampai Keserimpet Rok
- Anggota DPR RI Alamuddin Dimyati Rois Wafat, Cak Imin Ungkap Kenangan Terakhir
- OJK Tancap Gas Perkuat Keuangan Syariah Lewat Pemisahan UUS, 41 Perusahaan Antre Spin
- Mensesneg Bantah Hasan Nasbi Batal Mundur dari Kepala PCO karena Ada Gaji Karyawan Belum Dibayar
- Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Sultra Masuk ke Tahap Penuntutan
- Wamen PPPA Ungkap Ketimpangan Gender Justru Berawal dari Rumah
- Pria Merapat, 3 Posisi Bercinta Ini Bisa Bikin Lebih Tahan Lama
- Riset: Dampak PSBB, Pertumbuhan Kasus Positif Corona di Jakarta Menurun
- Anggota DPR RI Alamuddin Dimyati Rois Wafat, Cak Imin Ungkap Kenangan Terakhir
- Kasus Korupsi Proyek Peningkatan Jalan di Dinas PU Mempawah, KPK yakin Tersangka Kooperatif
- Pasangan Ganjar
- Resmi! PN Jakarta Pusat Tolak Gugatan PKPU terhadap Hutama Karya (PTHK)