Komdigi Targetkan Dampak Ekonomi Rp41 Triliun dari Investasi Microsoft di Indonesia
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan optimisme bahwa kehadiran pusat data Microsoft pertama di Indonesia akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Indonesia, yakni senilai USD2,5 miliar atau setara Rp41 triliun.
Meutya menyebut investasi ini mencerminkan kepercayaan dunia terhadap arah kebijakan digital Indonesia. Ia juga menekankan kesiapan nasional dalam mengelola teknologi canggih seperti komputasi awan (cloud computing) dan kecerdasan buatan (AI).
"Indonesia mengharapkan investasi Microsoft yang sudah dicanangkan sebesar USD1,7 miliar di sektor cloud dan kecerdasan artificial bukan hanya berfungsi sebagai perluasan infrastruktur tapi juga menjadi katalis pembangunan nasional dengan potensi penciptaan lapangan kerja sebanyak 60 ribu hingga tahun 2028," ujar Meutya dalam peluncuran Indonesia Central Cloud Region oleh Microsoft di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Baca Juga: Gelombang PHK Terbesar Sejak 2023, Microsoft Pangkas 3% Tenaga Kerja
Di luar aspek ekonomi, Meutya juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) digital. Ia menyampaikan bahwa Microsoft, melalui kemitraan dengan pemerintah, menargetkan pelatihan digital bagi satu juta individu. Hingga saat ini, sebanyak 840 ribu orang telah aktif mengikuti pelatihan tersebut untuk memperkuat keterampilan di bidang AI.
Baca Juga: Microsoft Resmi Gelontorkan Rp27 Triliun untuk Cloud & AI di Indonesia, Siapkan Posisi RI sebagai Kekuatan Digital Asia Tenggara
“Saat ini berbagai universitas, Komdigi, dan Microsoft sudah memiliki program bersama dan kita berharap ini bisa dilakukan dengan lebih masif lagi. Langkah ini juga kami pandang sebagai bagian dari percepatan adopsi Hyper Cloud di Indonesia,” jelas Meutya.
Ia juga menegaskan pentingnya kesinambungan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta guna memperkuat ekosistem digital nasional. Peluncuran pusat data ini disebut sebagai bukti komitmen jangka panjang Microsoft dalam mendukung transformasi digital Indonesia.
(责任编辑:探索)
- Kelompok Orang Ini Tak Boleh Makan Bawang Putih, Siapa Saja?
- 香港中文大学艺术专业申请要求汇总!
- Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Jangan Duduk di Makam
- Bebas Terpapar Radikalisme Jaminan Lolos Seleksi Capim KPK?
- 5 Kelompok Orang yang Tak Boleh Makan Pepaya, Kamu Termasuk?
- FOTO: Menengok Tren Baju Lebaran di Tanah Abang
- Jangan Terlalu Banyak, Ini 5 Efek Samping Minum Susu Berlebihan
- Kuasa Hukum Firli Bahuri Keberatan Atas Penetapan Tersangka Kliennya: Kita Akan Melakukan Perlawanan
- Pemerintah Bakal Bangun PLTN 500 MW, Siapa yang Garap?
- Harga Melejit Tajam, Perdagangan Saham INRU dan PGJO Dibekukan Sementara
- Catut Nama KPK dan Polisi, Karyawan Ini Diciduk
- Meroket Rp17 Ribu, Harga Emas Antam pada Awal Pekan Ini Dipatok Rp1.905.000 per Gram
- Rakyat Jakarta Kebanjiran, Eh Gubernurnya Malah Bikin Balapan Mobil
- Marak Dugaan Penipuan Aplikasi Pengganda Uang, Ini Asal Usulnya
- Gerindra Buka Suara Soal Kabar Fahri Hamzah Jadi Menteri Perumahan di Kabinet Prabowo
- Soal Jabatan Fungsional TNI, Dwifungsi ABRI Hidup Lagi?
- Kereta Cepat Ini Mampu Tembus 2 Benua dalam 4 Jam
- Kuasa Hukum Firli Bahuri Keberatan Atas Penetapan Tersangka Kliennya: Kita Akan Melakukan Perlawanan
- 10 Destinasi Wisata Thailand Favorit Turis versi Tripadvisor
- Pramugari Bocorkan Waktu Terbaik untuk Terbang Tanpa Delay